HORAS

Tabe ma di hamu sude,...

Kamis, 22 April 2010

Teknologi Efek Animasi Film Star Wars

pedang

Sekarang ini banyak sekali film-film yang menggunakan efek-efek khusus. Contohnya, penggunaan pedang cahaya seperti dalam film Star Wars, Millenium Falcon, Yoda dan bahkan Chitty-Chitty Bang Bang. Pedang cahaya adalah efek khusus yang seolah-olah sangat nyata sehingga akan membuat penonton percaya jika pedang itu benar-benar ada. Teknik yang digunakan untuk membuat pedang cahaya dalam film Star Wars seperti pekerjaan yang terlihat sederhana, tetapi lamban pengerjaannya.

Dalam adegan film tersebut, aktor menggunakan pedang cahaya yang bergagang plastik dan batang pedang dari aluminium yang diberi warna merah, hijau atau biru. Aktor menggunakan pedang tiruan ini seolah-olah pedang cahaya yang sesungguhnya.

Setelah direkam, film dibawa ke pembuatan efek khusus. Pada film ini aktor ini berperang menggunakan pedang yang di cat bukan pedang bersinar. Ahli efek khusus mempunyai tugas untuk membuat pedang ber-cat terlihat nyata. Dia melihat film itu frame demi frame, kemudian memproyeksikan frame yang memuat pedang cahaya diatas sepotong plastik tembus cahaya yang disebut sel animasi. Ahli efek khusus menggambar kerangka setiap pedang cahaya pada frame tersebut di atas sel animasi. Susunan sel-sel ini jernih, kecuali bagian-bagian tertentu dimana pedang cahaya di perlihatkan.

Searang, sebuah film baru siap direkam. Pada film ini setiap sel animasi ditempatkan di atas latar belakang yang berwarna hitam, dan direkan dengan pemancar lampu di atas lensa. Pemancar memberi cahaya di sekeliling pedang cahaya tersebut. Jika kamu memutar film ini pada proyektor, kamu melihat pedang cahaya itu bergerak di atas latar belakang yang berwarna hitam. Sebelum film di cuci. Film yang telah dihasilkan tadi akan disatukan di atas film yang sama. Hasilnya akan sangat mengagumkan, pedang cahaya terlihat terang dan nyata.

Setelah proses diatas telah selesai, film dipindah ke dalam bentuk digital. Disini tugas menganimasikan pedang tersebut sedikit lebih mudah. Dalam dunia digital, setiap frame film di scan ke komputer dengan resolusi tingkat tinggi sehingga tiap frame dapat di manipulasi pada layar komputer. Kemudian, menggambar garis bentuk pedang, mewarnai garis bentuk pedang, mewarnai bagian tertentu, dan mengaburkan frame demi frame. Selain di kerjakan di atas sel plastik, pengerjaan pedang cahaya juga dapat di kerjakan pada sel-sel yang terpisah dalam memori komputer, kemudian digabungkan secara digital. Akan tetapi, walaupun terlihat sederhana, animator masih harus melihat frame demi frame dan menggambar kerangka pedang cahaya satu demi satu sehingga proses pengerjaannya memakan waktu yang lama.

Menilik Berbagai Sisi dari Perkembangan Nuklir

1. Sejarah Bom Nuklir

Sebulan sebelum PD II pecah, tepatnya 2 Agustus 1939, ilmuwan besar Albert Einstein mengirim surat kepada Presiden AS Franklin Delano Roosevelt. Dalam suratnya Einstein mengabarkan bahwa Nazi Jerman tengah giat memurnikan uranium-235 dan kemungkinan akan mengembangkan penemuan baru ini menjadi bom atom yang sangat spektakuler. Bom berbahan bakar zat radioaktif ini belum pernah dibuat dimanapun. Kekuatannya yang berjuta-juta kali lipat bahan peledak konvensional trinitro toluena (TNT) bisa menghancurkan kota dalam hitungan detik. Einstein menambahkan, pemerintah mantan negerinya itu secara diam-diam mulai menghentikan penjualan Uranium dari Cekoslovakia (dahulu) dan mengambil alih tambang-tambangnya. Menyiasati hal ini, menurut Einstein, semestinya Amerika bisa mendahului pengembangan bom nuklir sebelum Jerman melakukannya.
Tidak lama setelah surat Einstein diterima presiden, AS segera menggelar suatu proyek rahasia
bersandi "Project Manhattan". Seratus ribu orang dipekerjakan dalam pabrik-pabrik yang dibangun di Hanford, Washington, Oak Ridge, Tennese, dan di laboratorium utama di Los Alamos, New Mexico seluas 20.000 hektar. Banyak pekerja tidak diberitahu perihal apa yang mereka kerjakan. Insinyur-insinyur penting mungkin mengerti maksud Project Manhattan, namun mereka lebih memilih bekerja tanpa banyak bicara dibawah pengawasan penuh J. Robert Oppenheimer, seorang ahli fisika nuklir.
Memisahkan isotop uranium-235 yang ada di alam bukan perkara mudah dalam hal ini. Apalagi
sebagian besar terdiri atas isotop uranium dengan nomor massa 238 (U-238). Kadar U-235 sendiri di alam jumlahnya tidak lebih dari satu persen uranium metalnya. Padahal, kadar uranium di dalam batuan alam pun hanya 0,7 persen saja. Untuk inilah, konon AS mem-budget-kan biaya sebesar dua milyar dollar untuk penelitian dan penciptaan bom atom antara 1939-1945. Enam tahun kemudian, kerja keras itu terwujud. Little Boy seberat 4,5 ton dijatuhkan di atas Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Bom uranium-235 ini membuat cendawan debu hingga ketinggian 45.000 kaki dengan ledakan dahsyat berantai, kilatan, api, dan gelombang kejut berkecepatan 1.100 kaki perdetik. Belum lagi efek ledakan ini menimbulkan hembusan angin berkecepatan ratusan mil perjam hingga radius puluhan mil. Sebanyak 137.000 nyawa tergulung dalam hitungan detik. Begitupun gedung-gedung, jembatan, dan semua instalasi, hancur tak bersisa.
Selang tiga hari kemudian, bom kedua dijatuhkan AS di Nagasaki. Kali ini 78.000 rakyat menjadi
santapan Fat Man, yakni bom atom bermuatan plutonium-239. PD II pun berakhir dengan berletutnya Jepang kepada Sekutu. Namun lebih daripada itu, dunia telah menyaksikan suatu kebiadaban dari penemuan baru para ilmuwan fisika yang sulit diterima akal.
Tragedi hitam di Jepang pada 6 dan 9 Agustus itu, diakui atau tidak, kemudian membawa dunia
masuk kedalam lorong persaingan membuat nuklir pemusnah. Perjanjian pencegahan dan pengurangan senjata nuklir dunia tahun 1972 yang terus digembar-geborkan AS ibarat tak mendapat hirauan. Lagipula, siapa bisa menjamin, konflik peperangan tidak akan membuat balistik-balistik nuklir yang telah bertebaran di banyak negara itu diluncurkan? Bahkan oleh AS sekalipun!

Menurut sebuah sumber penelitian yang dikeluarkan di Prancis April 2002, kini di dunia sedikitnya terdapat 1.400 reaktor nuklir yang dibangun sejak 1954. Dan lihatlah, 57 persennya digunakan untuk kepentingan sistem penyerangan/pertahanan militer. Jumlah itu terdapat antara lain dalam 220 kapal selam peluncur rudal, 250 kapal serang, 10 kapal induk, dan 14 kapal jelajah. Sebanyak 245 reaktor nuklir terapung dimiliki AS, Inggris, Prancis, Cina, dan Rusia
di dalam 182 kapal perang. Digarisbawahi, dunia seharusnya prihatin akan keamanan kapal-kapal selam nuklir Rusia. Tragedi Chernobyl, April 1986, di Soviet (Ukraina) setidaknya menjadi catatan sendiri. Tetapi, keprihatinan serupa juga dinyatakan bagi keamanan penyimpanan maupun perawatan limbah nuklir AS, Inggris, dan Prancis.

Pembelahan inti

Penciptaan energi nuklir menarik untuk dikaji. Terlebih sejak empat ilmuwan Jerman, yakni Otto Hahn, Lise Meitner, Fritz Strassman, dan Otto Frisch menemukan pertamakali tahun 1939, bahwa inti atom berat (radioaktif) bisa dibelah dengan menembakkan sebuah netron. Netron dipilih karena zarah ini tidak bermuatan. Sehingga tidak akan menimbulkan gaya tolak coulomb terhadap inti-inti atom bermuatan positif, proton. Reaksi pembelahan (fisi) sebuah inti akan menghasilkan rata-rata 2,5 netron dan beberapa inti baru. Pada bom atom, reaksi pembelahan ini akan terus berantai tidak terkendali karena netron baru tidak dicegah untuk menumbuk inti-inti yang telah dihasilkan.
Yang sangat bahaya, karena dalam setiap pembelahan inti akan terjadi pelepasan energi yang besar. Contohnya, pada pembelahan satu inti uranium dilepaskan energi sebesar 208 MeV. Satu
MeV setara dengan energi listrik 4,45 x 10-20 kWh. Itu baru untuk satu nuklida (inti atom). Coba bayangkan betapa besarnya energi yang dilepaskan oleh pembelahan inti satu kilogram uranium. Energinya akan mencapai 2,37 x 107 kWh. Bila energi ini digunakan untuk menghidupkan bola lampu 100 W, maka bola lampu itu akan terus menyala tanpa henti selama 30.000 tahun! Lain halnya bila dihitung dalam kalori, energi pembelahan satu kilogram U-235 adalah 25,5 juta kilogram kalori. Bandingkan dengan pembakaran satu kilogram karbon yang hanya menghasilkan 8,5 kalori.
Bila menilik ukuran atom, mungkin kita sulit percaya. Sebuah nuklida (yang tersusun oleh proton-proton dan netron) ukurannya berada dalam orde 10-15 meter. Untuk membuat bayangan sederhana, baiklah ukuran inti atom kita perbesar seukuran kelereng. Maka, bila kita tempatkan kelereng itu di tengah lapangan sepak bola, itulah gambaran nuklida di dalam atom. Sungguh kecil. Namun demikian, inti atom ternyata mengandung lebih dari 99,9 persen massa atomnya, atau setara dengan 1.800 kali massa sebuah orbitalnya, elektron. Selebihnya atom merupakan ruangan kosong.
Bom nuklir atau bom atom, sebenarnya tidak hanya bisa diciptakan melalui reaksi fisi. Para ahli kemudian mencoba membuat bom Hidrogen dengan cara melakukan penggabungan (fusi) inti-inti ringan deuterium (H2) dan tritium (H3). Dua inti bernomor atom kecil ini bila digabungkan akan membentuk helium (He-4) sambil membebaskan energi yang besar. Namun demikian, penyatuan dua nuklida tentu tidak mudah. Dibutuhkan energi yang sangat besar sebelumnya untuk melawan gaya tolak Coulomb. Artinya, untuk mendapatkan kelajuan inti yang sangat cepat agar bertumbukan, dibutuhkan suhu tinggi hingga ratusan juta Kelvin. Dengan kata lain, reaksi fusi harus didahului dengan fisi. Sehingga reaksi ini disebut reaksi termonuklir atau reaksi bertingkat.

Dengan demikian, bom hidrogen memiliki kekuatan lebih besar lagi dari bom atom. Maret 1954, AS telah mengujicoba bom hidrogen pertama bernama "Bravo" di Atol Bikini, Kepulauan Marshal, samudera Pasifik. Bravo berkekuatan 10 megaton TNT atau kira-kira 700 kali energi bom atom
Little Boy! Alhasil, jutaan ton pasir, batu karang, tumbuhan, dan fauna laut dalam radius 20 mil beterbangan membentuk cendawan raksasa membakar langit. Mengerikan, tiga Atol Bikini, yakni Bokonijien, Aerokojlol, dan Nam, tidak terlihat lagi di atas permukaan air.

Reaksi fusi nuklir dikenal terjadi di Matahari setiap saat. Dalam satu detik dibakar sekitar enam juta ton gas hidrogen! Reaksi serupa dengan kekuatan yang lebih besar lagi terjadi di bintang-bintang lain dalam tata surya. Beruntunglah jarak bumi kita tercinta cukup jauh dari Matahari atau bintang-bintang itu. Dengan begitu, alih-alih menjadi bencana, malah menjadi sumber energi kehidupan. Apapun itu, kekuatan energi nuklir telah memberikan pelajaran, bahwa rahasia-rahasia besar seringkali tersembunyi dalam zarah yang mikro sekalipun.

2. Manfaat nuklir secara umum
Pemanfaatan nuklir dapat dikategorikan untuk makanan, obat-obatan, kesehatan dan kedokteran, industri, transportasi, desalinasi air, listrik dan senjata. Pemanfaatan radio isotop telah dilakukan untuk keperluan makanan yang berhubungan dengan rekayasa pertanian dan peternakan. Pemanfaatan bahan nuklir untuk obat-obatan, kesehatan, kedokteran dan industri juga diperoleh dari radio isotop. Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan langsung reaktor nuklir untuk transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung dengan produksi hidrogen dari kelebihan panas reaktor nuklir, yang nantinya hidrogen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Pemanfaatan reaktor nuklir berskala kecil untuk kendaraan telah dilakukan untuk keperluan eksplorasi di daerah terisolir seperti di kutub oleh pemerintah rusia sekitar tahun 1950 an, hanya saja untuk skala kendaraan komersial masih belum bisa dilakukan. Dalam skala kapal selam telah banyak dilakukan dengan memanfaatkan reaktor kecil untuk menggerakan mesin kapal selam tersebut. Pemikiran lain adalah untuk transportasi luar angkasa. Pemanfaatan energi nuklir untuk keperluan transportasi diatas khususnya kendaraan eksplorasi, kapal selam dan pesawat luar angkasa, dikarenakan pemanfaatan bahan nuklir yang dapat dilakukan untuk jangka yang relatif panjang tanpa adanya refueling(penambahan bahan bakar baru selama reaktor beroperasi).

3. Dampak penyalah gunaan Nuklir
Nuklir sangat berguna bagi kehidupan manusia jika dipergunakan dengan tepat. Namun keserakahan manusia untuk saling menaklukkan satu sama lain menyeret penggunaan nukil ke dalam sisi yg kelam. Berikut contoh dampak penyalah gunaan nuklir :

Ledakan Nuklir Terbesar Sepanjang Sejarah



Foto diatas diambil tertanggal 3 Juli 1970 oleh seorang tentara Perancis di sebuah tempat bernama Fangataufa. Code bom ini Canopus, dan memiliki kekuatan ledakan sebesar 914 kt. Bom ini dihasilkan oleh Perancis




Operasi Upshot-Knothole, dilakukan di Nevada Proving Ground antara Maret 17 and Juni 4, 1953, mengetes bom jenis beru yang menggunakan teori fission dan fusion. Rumah dalam gambar terletak 3500 kaki dari pusat ledakan, kameranya sendiri dilindungi lapisan setebah 2 inchi, hanya butuh 2,6 detik saja dari awal bom tersebut meldak sampai ledakannya menghancurkan rumah tersebut




1 Juli 1946, di Pulau Marshall, sebuah ledakan berbentuk jamur/cendawan terjadi di Samudra Pasifik Utara, dan merupakan ledakan pertama dari 2 ledakan dalam operasi Crossroads. Di gambar dapat dilihat beberapa kapal perang yang merupakan milik AL Jerman dan Jepang.




Uji coba bom Bravo merupakan yang terburuk dalam sejarah US karena bencana yang disebabkan oleh radiasinya. Kesalahan tersebut terjadi karena US salah menganalisa keadaan cuaca sehingga terjadi bencana radiasi tersebut.




Bom Trinity adalah ujicoba bom atom pertama yang dilakukan US, tertanggal 16 Juli 1945, yang dilakukan di 35 miles kearah tenggara dari Socorro, New Mexico, yang sekarang bernama White Sands Missile Range. Saudaranya, The Fat Man yang menggunakan konsep dan design serupa, adalah bom yang dijatuhkan di Nagasaki. Kekuatan bom ini "hanya" 20 kiloton dan merupakan bom pertama yang memulai Zaman Atom atau Atomic Age.




Bom BADGER adalah bom berkekuatan 23 kiloton, ditembakkan pada April 18, 1953 di Nevada Test Site, bom ini merupakan bagian dari Operation Upshot-Knothole.




Hiroshima dan Nagasaki yang ditembakkan ke Kerajaan Jepang oleh US atas izin Presiden Harry S. Truman ini merupakan serangan bom atom pertama, bom pertama Little Boy yang ditembakkan tanggal 6 Agustus 1945, hari Senin di Hiroshima, sedangkan bom kedua "The Fat Man" ditembakkan di Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Dua serangan bom atom inilah yang mengakhiri perlawanan Jepang pada Perang Dunia kedua. total kematian mencapai lebih dari 200.000 jiwa.


4. Penutup
Pengembangan teknologi nuklir bagai pedang bermata dua. Di satu sisi banyak dampak baik yang dapat dimanfaatkan dari teknolgi nuklir, namun di sisi lain penyalahgunaan nuklir malah dapat berdampak bagi terancamnya kelangsungan hidup manusia itu sendiri. mari buka mata, buka telinga, semuanya ini nyata di hadapan kita. Alangkah indahnya hidup bila tanpa bayang-bayang penyalah gunaan nuklir.